MEMBERIKAN PRAKTIK PERAWATAN
KESEHATAN GIGI
Praktik
kesehatan gigi adalah sangat penting dalam memelihara gigi yang baik sepanjang
masa hidup seorang individu. Prevalensi sakit gigi sanngat tinggi, khususnya di
masyarakan yang kurang mampu saat ini.
Perawat
dalam memberikan perawatan kesehatan gigi meliputi perawatan preventif dan
praktik-praktik kesehatan kuratif. Untuk memelihara kesehatan gigi pada tingkat
yang lebih tinggi, perlu ada suatu kombinasi praktik dan kebiasaan serta
perawat memberikan pencegahan ada empat unsur dasar untuk pemeliharaan
kesehatan gigi yaitu :
1. Pelayanan
gigi preventif yang teratur, termasuk pemeriksaan gigi, rontgen, pembersihan,
penyuluhan dan untuk anak-anak perlu pengobatan flouride topikal bila di
indikasikan.
2. Penggunaan
air yang mengandung floride, atau jika ada penggunaan cairan flourida oral
sehari-hari atau tablet untuk anak-anak.
3. Menyikat
gigi atau melakukan flossing setelah makan.
4. Penurunan
jumlah tipe tertentu dari karbohidrat yang dapat mengalami fermentasi dalam
diet. Semua karbohidrat yang dapat mengalami fermentasi dalam diet. Semua
karbohidrat yang mengalami fermentasi dapat menyebabkan karies gigi karena
karbohidrat ini mensuplai bahan mentah bagi bakteria dalam mulut untuk
memproduksi asam perusak gigi. Karbohidrat ini termasuk gula, seperti gula yang
terdapat pada buah-buahan, madu dan permen, serta tepung yang diolah seperti
yang ditemukan pada roti dan kentang (Loe, 1988).
Sebuah
survei yang dilakukan oleh National Institute of Dental Research (NIDR)
menemukan bahwa diperkirakan setengah anak-anak sekolah di masyarakat yang
berumur 5 hingga 17 tahun sama sekali tidak menderita kerusakan gigi. Ini
menunjukan penurunan karies 35 persen dari hasil penelitian NIDR yang dilakukan
pada awal tahun 1980 an (Loe, 1988).
Para
dokter gigi mengatakan bahwa faktor-faktor yang memperbaiki kesehatan gigi
meliputi penggunaan floride secara luas, pemasangan penutup gigi yang meninggi,
perbaikan hygine mulut pribadi, melakukan perawatan gigi secara teratur, dan
meningkatnya kesadaran akan efek dari kebiasaan makan terhadap gigi.
Floride,
yang dapat ditemukan dalam suplai air
minum dibeberapa komunitas, atau yang di anjurkan dokter sebagai suplemen oral,
dikenal sebagai agen yang paling efektif untuk melindungi gigi dari kerusakan,
mencegah hampir dua pertiga karies pada anak-anak. Walaupun bersifat kurang
menolong tapi masih dianggap efektif adalah berbagai cara penggunaan floride
secara topikal, termasuk penggunaaan larutan floride oleh banyak dokter gigi,
atau penggunaan floride kumur atau floride gel yang dilakukan sendiri kepada
masyarakat.
Karies
gigi dapat terjadi akibat dari interaksi beberapa proses, terutama karena
jumlah dan tipe karbohidrat dalam diet, jumlah plak yang terbentuk, dan
ketahanan gigi. Konsummsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi
menyebabkan bakteria yang berbahaya menghasilkan asam selama 20 menit setelah
makan. Jajan harus seminimum mungkin dan harus dibatasi pada makanan-makanan
yang tidak menimbulkan jkerusakan pada gigi yaitu seperti kacang-kacangan,
popcorn, buah-buah mentah, sayur mayur dan minuman tanpa gula. Perawatan gigi
yang profesional, praktik hygine harian yang baik (menyikat gigi dan melakukan
flossing) dapat mengontrol bakteria dengan membersihkan plak. Belajar menyikat
gigi dengan cara yang benar untuk membersihkan plak merupakan sebuah insvestasi
paling berharga bagi seorang dalam menjaga giginya agar tetap sehat. Perawat
memberikan informasi kepada masyarakat bahwa membersihkan gigi sebelum tidur
sangatlah penting. Selama tidur hanya sedikit air liur yang keluar, dan oleh
karena itu asam dari bakteria kurang larut pada malam hari.
Perawat
dalam mengajarkan praktek individual, keluarga, kelompok dan komunitas tentang
kesehatan dan hygine gigi, perawat keluarga hendaknya memeriksa mulut anak-anak
dan orang dewasa untuk memastikan tidak terbentuk plak atau memberikan jalan
keluar yang mereka dapat digunakan sendiri untuk mendeteksi plak. Gigi perlu
disikat setelah makan, untuk mencegah gula melekat pada gigi, lebih cepat dan
lebih baik. Salah satunya perawat dapat memberikan praktik objek penyikatan
yang merupakan membersihkan plak dan sisa makanan dari gigi, yang dapat
dilakukan secara efektif dengan gesekan sikat gigi (sikat gigi dengan bulu
halus) pada permukaan gigi. Adalah penting untuk menggunakan benang gigi (dental
floss) sehari sekali sebagai pelengkap penyikatan, karena beberapa permukaan
gigidan sambungan gusi gigi tidak bisa ditinjau hanya dengan menyikat.
Perawat
juga memberikan praktik peragaan kepada individual, keluarga, kelompok dan
komunitas baik anak-anak dan orang dewasa guna perlu melihat peragaan lengkap
tentang metode menyikat gigi yang efektif. Ada beberapa cara yang dapat
diterima untuk menyikat gigi seseorang yaitu metode baru yang lebih efektif
daripada cara lama yang dilakukan secara vertikal (dari garis gusi kebawah),
yaitu metode yang diajarkan pada masa lalu. Menyikat gigi secara teratur
setelah makan dan flossing dianggap sebagai aspek penting untuk mencegah karies
pada gigi, penyakit gusi, dan penyakit periodontal.
Penanganan
masalah-masalah gigi belum pernah disebutkan kecuali hanya sambil lalu, tapi
juga memiliki makna yang penting. Meskipun pencegahan sudah benar-benar
ditekankan, deteksi tentu akan membantu agar masalah tersebut tidak berkembang
lebih jauh,. Masalah malposisi-gigi maju dan kedalam, yang menyebabkan
ketidakseimbangan tekanan gigi merupakan target untuk deteksi dini pada
anak-anak.
Para
perawat juga ditantang untuk membantu unit keluarga dalam mengidentifikasi
bidang-bidang yang memiliki resiko kesehaatan, membantu membuat tujuan-tujuan
kesehatan yang relevan, dan merencanakan perubahan-perubahan gaya hidup yang
akan berlanjut sebagaai komintem keluarga yang terus menerus.agar rencana
promosi kesehatan bisa efektif, maka rencana tersebut harus sejalan dengan
keyakinan budaya dan praktik keluarga. Kesadaran akan interprestasi budaya
keluarga tentang kesehatan, sakit, dan perawatan kesehatan sangat penting
sebelum memulai intervensi-intervensi yang berorientasi pada tujuan yang
spesifik. Lagi pula, tujuan keluarga harus dicatat dan di priritaskan,. Perawat
juga berkolaborasi dari seluruh keluarga dalam mengungkapkan
persoalan-persoalan pembuatan tujuan kesehatan, dan merencanakan modifikasi
gaya hidup, harus meningkatkan keefektifan intervensi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,
M. Marilyn. 1998. “Keperawatan Keluarga”. Edisi. 3. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran
EGC
Effendi,
Nasrul. 1998. “Keperawatan Kesehatan Masyarakat”. Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku
Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar