Minggu, 16 Juni 2013

MEMBERIKAN PRAKTIK PERAWATAN KESEHATAN GIGI

MEMBERIKAN PRAKTIK PERAWATAN KESEHATAN GIGI
Praktik kesehatan gigi adalah sangat penting dalam memelihara gigi yang baik sepanjang masa hidup seorang individu. Prevalensi sakit gigi sanngat tinggi, khususnya di masyarakan yang kurang mampu saat ini.
Perawat dalam memberikan perawatan kesehatan gigi meliputi perawatan preventif dan praktik-praktik kesehatan kuratif. Untuk memelihara kesehatan gigi pada tingkat yang lebih tinggi, perlu ada suatu kombinasi praktik dan kebiasaan serta perawat memberikan pencegahan ada empat unsur dasar untuk pemeliharaan kesehatan gigi yaitu :
1.      Pelayanan gigi preventif yang teratur, termasuk pemeriksaan gigi, rontgen, pembersihan, penyuluhan dan untuk anak-anak perlu pengobatan flouride topikal bila di indikasikan.
2.      Penggunaan air yang mengandung floride, atau jika ada penggunaan cairan flourida oral sehari-hari atau tablet untuk anak-anak.
3.      Menyikat gigi atau melakukan flossing setelah makan.
4.      Penurunan jumlah tipe tertentu dari karbohidrat yang dapat mengalami fermentasi dalam diet. Semua karbohidrat yang dapat mengalami fermentasi dalam diet. Semua karbohidrat yang mengalami fermentasi dapat menyebabkan karies gigi karena karbohidrat ini mensuplai bahan mentah bagi bakteria dalam mulut untuk memproduksi asam perusak gigi. Karbohidrat ini termasuk gula, seperti gula yang terdapat pada buah-buahan, madu dan permen, serta tepung yang diolah seperti yang ditemukan pada roti dan kentang (Loe, 1988).
Sebuah survei yang dilakukan oleh National Institute of Dental Research (NIDR) menemukan bahwa diperkirakan setengah anak-anak sekolah di masyarakat yang berumur 5 hingga 17 tahun sama sekali tidak menderita kerusakan gigi. Ini menunjukan penurunan karies 35 persen dari hasil penelitian NIDR yang dilakukan pada awal tahun 1980 an (Loe, 1988).
Para dokter gigi mengatakan bahwa faktor-faktor yang memperbaiki kesehatan gigi meliputi penggunaan floride secara luas, pemasangan penutup gigi yang meninggi, perbaikan hygine mulut pribadi, melakukan perawatan gigi secara teratur, dan meningkatnya kesadaran akan efek dari kebiasaan makan terhadap gigi.
Floride, yang dapat ditemukan dalam suplai  air minum dibeberapa komunitas, atau yang di anjurkan dokter sebagai suplemen oral, dikenal sebagai agen yang paling efektif untuk melindungi gigi dari kerusakan, mencegah hampir dua pertiga karies pada anak-anak. Walaupun bersifat kurang menolong tapi masih dianggap efektif adalah berbagai cara penggunaan floride secara topikal, termasuk penggunaaan larutan floride oleh banyak dokter gigi, atau penggunaan floride kumur atau floride gel yang dilakukan sendiri kepada masyarakat.
Karies gigi dapat terjadi akibat dari interaksi beberapa proses, terutama karena jumlah dan tipe karbohidrat dalam diet, jumlah plak yang terbentuk, dan ketahanan gigi. Konsummsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi menyebabkan bakteria yang berbahaya menghasilkan asam selama 20 menit setelah makan. Jajan harus seminimum mungkin dan harus dibatasi pada makanan-makanan yang tidak menimbulkan jkerusakan pada gigi yaitu seperti kacang-kacangan, popcorn, buah-buah mentah, sayur mayur dan minuman tanpa gula. Perawatan gigi yang profesional, praktik hygine harian yang baik (menyikat gigi dan melakukan flossing) dapat mengontrol bakteria dengan membersihkan plak. Belajar menyikat gigi dengan cara yang benar untuk membersihkan plak merupakan sebuah insvestasi paling berharga bagi seorang dalam menjaga giginya agar tetap sehat. Perawat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa membersihkan gigi sebelum tidur sangatlah penting. Selama tidur hanya sedikit air liur yang keluar, dan oleh karena itu asam dari bakteria kurang larut pada malam hari.
Perawat dalam mengajarkan praktek individual, keluarga, kelompok dan komunitas tentang kesehatan dan hygine gigi, perawat keluarga hendaknya memeriksa mulut anak-anak dan orang dewasa untuk memastikan tidak terbentuk plak atau memberikan jalan keluar yang mereka dapat digunakan sendiri untuk mendeteksi plak. Gigi perlu disikat setelah makan, untuk mencegah gula melekat pada gigi, lebih cepat dan lebih baik. Salah satunya perawat dapat memberikan praktik objek penyikatan yang merupakan membersihkan plak dan sisa makanan dari gigi, yang dapat dilakukan secara efektif dengan gesekan sikat gigi (sikat gigi dengan bulu halus) pada permukaan gigi. Adalah penting untuk menggunakan benang gigi (dental floss) sehari sekali sebagai pelengkap penyikatan, karena beberapa permukaan gigidan sambungan gusi gigi tidak bisa ditinjau hanya dengan menyikat.
Perawat juga memberikan praktik peragaan kepada individual, keluarga, kelompok dan komunitas baik anak-anak dan orang dewasa guna perlu melihat peragaan lengkap tentang metode menyikat gigi yang efektif. Ada beberapa cara yang dapat diterima untuk menyikat gigi seseorang yaitu metode baru yang lebih efektif daripada cara lama yang dilakukan secara vertikal (dari garis gusi kebawah), yaitu metode yang diajarkan pada masa lalu. Menyikat gigi secara teratur setelah makan dan flossing dianggap sebagai aspek penting untuk mencegah karies pada gigi, penyakit gusi, dan penyakit periodontal.
Penanganan masalah-masalah gigi belum pernah disebutkan kecuali hanya sambil lalu, tapi juga memiliki makna yang penting. Meskipun pencegahan sudah benar-benar ditekankan, deteksi tentu akan membantu agar masalah tersebut tidak berkembang lebih jauh,. Masalah malposisi-gigi maju dan kedalam, yang menyebabkan ketidakseimbangan tekanan gigi merupakan target untuk deteksi dini pada anak-anak.
Para perawat juga ditantang untuk membantu unit keluarga dalam mengidentifikasi bidang-bidang yang memiliki resiko kesehaatan, membantu membuat tujuan-tujuan kesehatan yang relevan, dan merencanakan perubahan-perubahan gaya hidup yang akan berlanjut sebagaai komintem keluarga yang terus menerus.agar rencana promosi kesehatan bisa efektif, maka rencana tersebut harus sejalan dengan keyakinan budaya dan praktik keluarga. Kesadaran akan interprestasi budaya keluarga tentang kesehatan, sakit, dan perawatan kesehatan sangat penting sebelum memulai intervensi-intervensi yang berorientasi pada tujuan yang spesifik. Lagi pula, tujuan keluarga harus dicatat dan di priritaskan,. Perawat juga berkolaborasi dari seluruh keluarga dalam mengungkapkan persoalan-persoalan pembuatan tujuan kesehatan, dan merencanakan modifikasi gaya hidup, harus meningkatkan keefektifan intervensi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. Marilyn. 1998. “Keperawatan Keluarga”. Edisi. 3. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Effendi, Nasrul. 1998. “Keperawatan Kesehatan Masyarakat”. Edisi 2. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar