APA YANG MENYEBABKAN MUAL DAN MUNTAH
TERJADI PADA IBU HAMIL?
Saya pernah membaca salah satu jurnal keperawatan mual muntah memang merupakan salah satu tanda kehamilan. Sekitar 70% wanita hamil akan mengalaminya. Yang terpenting, justru mencegahnya jangan sampai terjadi dehidrasi karena selain membahayakan ibu, juga akan membahayakan bagi janin.
DARI
WAJAR HINGGA BERLEBIHAN
Yang
perlu digaris bawahi mual-muntah yang dalam istilah medisnya disebut emesis
gravidarum yang merupakan sesuatu yang wajar jika dialami pada usia kehamilan 8
hingga 12 minggu. Pada keadaan normal mual-muntah berangsur membaik saat usia
kehamilan 16 mnggu. Tapi sekitar 12 % ibu hamil masih mengalami mual hingga 9
bulan kehamilannya. Mual muntah yang berlebihan sehingga tidak ada makanan atau
minuman yang masuk kedalam tubuh disebut hiperemesis gravidarum. Keadaan ini
dibagi 3 tingkatan : tingkat 1 muntah terjadi terus menerus hingga ibu hamil
merasa lemas, tidak nafsu makan, BB turun, dan nyeri di ulu hati. Tingkat 2,
keadaan ibu semakin lemah, kulit keriput, mata cekung, bau aseton pada napas.
Sedangkan tingkat 3, kesadaran ibu bisa menurun bahkan bisa sampai koma.
Peristiwa hiperemesis gravidarum ini sudah tidak wajar karena bisa membuat ibu
kekurangan cairan yang juga tidak menguntungkan pada janin. Akibat dehidrasi,
maka aliran darah ke janin pun ikut berkurang. Pada awal kehamilan, hiduo janin
layaknya parasit. Ia memperoleh asupan dari cadangan lemak di tubuh ibu. Bila
cadangan tersebut berkurang akibat mual-muntah yang berlebihan, maka asupan
bagi janin pun akan berkurang sehingga bisa terjadi gangguan pertumbuhan.
PENYEBAB
Mengapa
bisa terjadi mual dan muntah pada ibu hamil ?
Mual
pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon
estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual
muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam
dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam
lambung yang membuat ibu merasa lebih mual. Perubahan metabolisme glikogen hati
akibat kehamilan juga di anggap sebagai penyebab dari mual-muntah. Namun,
setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel plasenta dan terjadi kompensasi
metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa mual itu akan lenyap. Faktor terakhir
yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu hamil, contohnya ibu
hamil yang mengalami stress akibat kehamilan tak diinginkan bisa mengalami mual
dan munntah, dalam tubuhnya terjadi penolakan. Akhirnya timbul rasa mual dan
muntah.
PERHATIKAN
MAKANAN
v Pada
prinsipnya gangguan perut dapat diatasi dengan tidak membiarkanya perut kosong.
Jadi makanlah dalam porsi kecil tapi sering.
v Sajikan
makan dan minuman dalam keadaan hangat karena bisa membuat lambung yang terasa
perih seperti terelaksasi.
v Setiap
bangun pagi jangan lupa sarapan. Bila nafsu makan belum ada, nikmati saja
biskuit dengan teh hangat misalnya.
v Makanlah
makanan berkarbohidrat tinggi. Mual-muntah mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak dipakai oleh tubuh untuk mengganti energi yang hilang.
v Hindari
makanan yang dapat membuat kembung karena perut akan terasa penuh tetapi masih
tetap lapar. Keadaan ini akan memperparah karena setiap kali perut diisi,
muntah akan terjadi lagi. Kacang tanah merupakan contoh makanan yang dapat
membuat kembung. Biasanya kacang tanah digunakan sebagai bumbu pada
gado-gado,asinan, siomay, sate, dan ketoprak.
v Macam makanan lain yang perlu dibatasi adalah, ketan, nangka, sayur nangka,
sayur asem, buah-buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
v Makanan yang mengandung banyak santan, seperti masakan padang pun perlu
dibatasi karena santan membuat kerja lambung menjadi lebih berat.
v Waspadai juga cuka dan kopi.
Semoga
bermanfaat... JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar